Selasa, 29 September 2009

Pasien Tanggal 29 September 2009

Mulai hari ini insya Allah saya akan posting pasien harian saya biar saya memiliki catatan online mengenai mereka. Semoga bisa rutin.

Kemarin sore (29/9) saya didatangi Bu Munarsih dari Karangsari (adik Bu Sunarti yang sembuh dari gondok) mengeluh lututnya sakit. Bagian belakang lutut saya akupunktur, bawahnya saya bekam kanan kiri. Bagian depannya saya akupunktur. Saya beri jamu herbal untuk asam urat, sebagai pengurang nyeri. Saya beri 10 kapsul minyak habbah sauda’ untuk diminum setiap malam sebelum tidur 2 kapsul. Hari Jumat (2/10) sore saya suruh datang lagi.


Ba’da Isya’ datang pasien dari Jombang kencing manisnya kambuh. Terakhir terapi sebenarnya sudah normal. Saya tes dengan acak (tanpa puasa) terakhir kadar gulanya sekitar 130 mg/dL, kemarin 235 mg/dL. Kesimpulannya kadar gulanya naik. Ketika hari raya dia tidak kontrol makanan. Hal itu diperparah dengan jempol kaki kanannya bengkak, ukurannya sampai dua kalinya. Bagian bawah jempolnya ada beberapa lubang bekas keluarnya nanah. Kedua telapak kakinya tidak terasa. Saya akupunktur daerah bawah dan atas telapak kakinya. Terutama di sekitar jempol kanannya. DI tangan saya akupunkutur titik Cu San Li, He Ku dan Ci Ce. Jempol kakinya saya olesi minyak zaitun dan saya perban. Saya bawakan minyak zaitun, saya suruh supaya jempolnya selalu diolesi minyak zaitun. Saya beri minum jamu bersih darah. Sekitar seminggu saya suruh datang lagi.


Setelah itu saya menangani Bu Gi dan Pak Gi. Teman guru di SMAN 1 Pacet. Bu Gi mengeluhkan kakinya. Karena dia di rumah punya toko kelontong dan alhamdulillah laris, kakinya sering sakit. Saya lihat terdapat banyak varises tingkat sedang, melalui palpasi betisnya banyak terjadi penggumpalan. Saya akupunktur di betis belakang dan telapak kaki bagian bawah. Lalu bagian betis depan dan telapak kaki bagian depan. Saya beri kapsul habbah sauda’ untuk diminum 2 kapsul setiap malam sebelum tidur. Dan saya beri jamu asam urat.


Untuk Pak Gi, saya bekam kering bagian punggung, pundak, leher dan betis belakang. Terihat banyak penggumpalan di punggung sehingga sering capek. Saya akupunktur 10 titik di punggung. Saya akupresur telapak tangan, kepala, leher, dan kaki. Saya beri jamu pegal linu, sehat pria dan saya campuri helbeh dengan 1 butir kuning telur.


Semoga Allah menyembuhkan mereka.


Sembuh dari Gondok


Bu Sunarti dari dusun Ngenu desa Kedungmaling kecamatan Sooko Mojokerto adalah salah satu pasien saya yang sembuh dari penyakit gondok (thyroid). Ketika datang ukurannya masih kecil, diameter sekitar 5 cm. Saya terapi akupunktur mengelilingi gondoknya dan saya bekam di titik sekitarnya juga. Saya beri ramuan mahkota dewa, kunir putih dan temulawak. Alhamdulillah dua kali terapi gondoknya kempes sampai sekarang.

Sabtu, 26 September 2009

Sakit Lever

Pak Basuni, salah satu pasien saya, dulu pertama kali datang dengan tubuh lemas, mudah mual, dan sulit makan. Padahal tubuhnya lumayan tambun (alias gemuk) dengan berat sekitar 107 kg. Setelah saya analisa, ternyata dia mengalami gangguan lever, lambung dan jantung. Setelah saya terapi bekam, akupunktur dan akupressur sekitar 3 kali dan dia rutin minum madu. Alhamdulillah tadi (26/9) habis isya' dia datang kontrol melaporkan tubuhnya sehat, tidak mual, dan berat badannya menjadi 94 kg.

Nyeri Kaki

Ketika silaturahim ke rumah kakak ipar (25/9) di Morowudi Gresik saya dimintai tolong mengobati kakak dari suami kakak ipar saya. Dia datang diantar suaminya beserta dua orang tetangganya yang masih ada hubungan saudara juga. Walhasil setelah shalat Jumat saya punya tugas menerapi mereka. Ketiganya saya bekam dan saya akupunktur pada ase point (yaitu titik tempat nyeri). Sekitar jam 4.30 mereka selesai diterapi dan pulang.

Keesokan harinya (26/9) saya ditelpon sama pasien tersebut bahwa di desanya banyak yang minta diterapi. Jarak antara rumah kakak ipar saya dengan desa tersebut sekitar 35 menit. Rumah kakak ipar saya di desa Morowudi, sedangkan pasien tersebut melewati desa Duduk Sampeyan. Ditambah lagi saat itu hari Sabtu yang mana termasuk larangan hari berbekam. Insya Allah kapan-kapan saja.

Yang membuat saya senang dalam percakapan di telepon tersebut pasien tersebut menceritakan bahwa tubuhnya terasa ringan. Dan saudaranya yang ikut terapi kemarin juga sembuh. Padahal dia sudah berusaha mencari pengobatan bertahun-tahun.

Alhamdulillah, Allah memberikan kesembuhan.

Rabu, 02 September 2009

Jagalah Ginjal Anda

Sebuah kasus
Diberitakan di cnn.com di salah satu kamar di Tel Aviv berbaring ayah dan ibu Ricky Shai menunggu ajal akibat penyakit diabetes yang dideritanya. Sang ibu sampai diamputasi kedua kakinya dan juga habis menjalani cangkok ginjal. Dana $ 100.000 (sekitar Rp 1 M) yang digunakan untuk 'membeli' ginjal baru untuk ibunya tidak memberinya hidup baru. Tubuhnya menolak ginjal baru tersebut. Pendonor ginjal tersebut adalah gadis berusia 18 tahun dari Cina dan hanya diberi uang $ 5.000 (sekitar Rp 50 juta). Ironinya, gadis pendonor itu meninggal sesaat setelah ginjalnya diambil.

Apa sih ginjal itu?

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).

Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.

Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.

Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.


Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.

Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.

Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.

Apabila organ ginjal mengalami gangguan atau bahkan kerusakan dapat menimbulkan sekitar 16 macam penyakit yang mematikan.

Bagaimana merawat ginjal?

  1. Rutin minum air putih.
  2. Jangan makan makanan atau minum minuman yang berprotein tinggi melebihi dosis Misalnya kepiting, tempe, kacang-kacangan, telur, dll. Belajarlah memperkirakan seberapa banyak Anda sanggup menerima makanan atau minuman berprotein tinggi.
  3. Hati-hati dalam mengkonsumsi makanan dan minuman yang berserat tinggi. Ada kasus seorang penderita penyakit ginjal mengkonsumsi suatu produk MLM berserat tinggi malah semakin memperparah penyakitnya. Sebenarnya bukan salah produk itu, akan tetapi penggunanya tidak dapat memperkirakan dosis untuk tubuhnya.
  4. Berkonsultasilah dengan dokter atau tabib Anda apabila mengkonsumsi obat kimia ataupun herbal.
  5. Suplemen herbal yang berisikan madu, habbah sauda dan minyak zaitun dengan prosentase imbang bagus untuk menjaga kesehatan khususnya ginjal satu hari cukup satu sendok sebelum tidur.

Thibbun Nabawi = Pekerjaan Teroris?

Di koran Surabaya Post terbitan Selasa (1/9)halaman 1 International Crisis Group menyampaikan bahwa teroris menggunakan jaringan herbal "benih hitam" atau jinten hitam atau habbah sauda dan madu serta terapi bekam atau hijamah.

Sungguh sepertinya perkara terorisme bila tidak ditangani dan ditanggapi secara profesional merembetnya semakin ngawur. Dalam kondisi ummat yang dikuasai pengobatan ala barat, dan dalam kondisi pengobatan ala Nabi sudah mulai berkembang di Indonesia muncul isu semacam ini. Sebelumnya sudah muncul stigma di masyarakat bahwa teroris 'teridentifikasi' orang yang rajin ke masjid, pakai celana atau sarung di atas mata kaki, berjenggot, senang pakai jubah, istrinya pakai cadar, dan sekarang yang mempraktekkan thibbun nabawi juga teroris.

Saya pesankan kepada pembaca jangan terpengaruh stigma semacam itu. Sama misalnya banyak koruptor pakai dasi. Apakah juga berarti orang berdasi koruptor?

Allahu musta'an.