Minggu, 26 Juli 2009

Keracunan Makanan

Sabtu kemarin (25/7) ibu mertua saya mngalami keracunan makanan. Beliau habis makan ikan pindang pada hari Jumatnya. Padahal biasanya tidak apa-apa. Akan tetapi malam harinya beliau tidak dapat tidur. Seluruh tubuhnya gatal. Tubuhnya merasa tidak enak. Keadaan itu terus berlanjut sampai hari Sabtu. Sabtu malam saya, bersama istri dan kedua anak saya, berkunjung ke sana. Malam itu juga saya bekam di titik punggung di bawah leher. Hanya satu titik.

Alhamdulillah pagi harinya bilang kalau semalam bisa tidur dengan nyenyak dan rasa gatalnya hilang. Timbul sedikit, namun setelah minum 2 kapsul minyak habbah sauda' (jinten hitam) rasa gatal itu pun hilang.

Allahu musta'an.

Kamis, 16 Juli 2009

Cegukan


Cegukan merupakan bahasa Jawa dari hiccup. Saya nggak tahu bahasa Indonesianya. Kalau dibilang sendawa bukan. Sendawa merupakan aktifitas tubuh dari daerah pencernakan lalu keluar angin lewat oral dalam kondisi tubuh habis makan atau sedang masuk angin. Tapi cegukan merupakan proses keluar angin dari oral dengan periode lebih singkat dan hentakan daerah perut lebih menyakitkan serta berulang-ulang. Kalau dalam kamus Hornby (1987:402) hiccup atau hiccough merupakan sudden stopping of the breath with a cough-like sound. Kalau dalam istilah medisnya synchronous diaphragmatic flutter (SDF) atau singultus, dari bahasa Latin singult. Dalam wikipedia cegukan disebabkan gangguan sistem saraf pusat dan periferal yang berasal dari iritasi yang terjadi pada saraf.

Ayah saya sekitar tiga tahun yang lalu menderita cegukan parah. Dia sampai harus menebus resep dokter spesialis saraf di Jombang rutin sebulan dua kali. Kalau tidak minum obat dari dokter itu cegukannya tidak berhenti, walaupun sampai satu hari penuh. Alhamdulillah pada tahun itu saya mulai belajar pengobatan Nabawi dari Kathur Suhardi di Madiun. Selain minum obat itu saya rutin membekamnya. Setelah beberapa kali bekam alhamdulillah sampai sekarang ayah saya tidak menderita penyakit cegukan lagi.

Pagi tadi (16/7) teman saya Pak Deni, guru TIK di SMAN 1 Pacet, menderita penyakit itu. Ketika saya asyik mengobrol dengan Pak Gik, guru olahraga, mengenai persiapan Workshop Smart Teaching besok Pak Deni datang ikut nimbrung sambil bawa koran Jawa Pos. Belum 1 menit duduk Pak Deni masuk ruang TU. Lalu kembali lagi sambil mengeluh sudah sejak pagi tadi cegukan nggak selesai-selesai. Sudah mencoba minum dengan menghadap arah kiri. Sudah mencoba minum setelah cegukan tapi tidak berhasil.

"Pak, coba cari plastik. Terserah, pokoknya plastik. Bisa plastik gula, kresek," kata saya padanya.
"Buat apa, Pak?" tanya Pak Deni keheranan. Pak Gik di dekat saya juga kelihatan bingung.
"Ya, pokoknya cari aja Pak," kata Pak Gik supaya penasarannya hilang.

Sekitar 20 detik Pak Deni kembali membawa tas kresek warna merah muda.
"Ya, kresek taruh di mulut lalu tiup sampai penuh," suruh saya. Pak Deni pun meniup dengan sekuat tanaga sampai tas kresek itu seperti balon.
"Sudah, sekarang hirup kembali udara dalam tas kresek itu," kata saya sambil membantu meremas tas kresek supaya cepat ditelan kembali udaranya.

Pak Gik yang melihat 'penderitaan' Pak Deni menelan kembali udara dalam kresek tertawa. Tapi usaha itu diridloi Allah. Walhasil, Pak Deni langsung sembuh dari sakitnya.
"Ini kalau pake resep dokter udah berapa uangnya," kata saya bercanda.
Kami bertiga pun tertawa melihat kesembuhan Pak Deni.

Ilmu ini saya dapat dari pelatihan ustadz Kathur Suhardi.

Selasa, 14 Juli 2009

Pengobatan Jantung Koroner


Sudah dua kali ini pasien saya yang memiliki keluhan jantung koroner datang terapi. Beliau adalah pensiunan Departemen Pemberdayaan Wanita, umurnya medium 50an. Laki-laki. Tinggal di Peterongan Jombang.

Ketika pertama kali datang dia diantar adiknya (Ismail), salah satu teman ngaji saya. Dia diantar selain belum tahu rumah saya juga karena sebelum berangkat penyakit jantungnya sempat kambuh.

Pertama kali datang saya bekam bagian bawah tengkuk dan daerah trachea (tempat pertemuan leher bagian bawah dengan tulang dada bagian atas. Saya tusuk jarum (akupunktur) di tiga titik, yaitu empat jari di atas puting susu kanan dan kiri, serta di titik tulang dada yang lurus dengan garis pertemuan dua puting. Saya juga pijat relaksasi di tangan, kaki, serta kepala. Ketika selesai terapi saya kasih minum segelas air yang diaduk dengan madu hutan merk Al Ghuroba'. Sebelum pulang saya kasih resep minum dua kapsul minyak jinten hitam jenis Habasyi Sauda' setiap mau tidur malam.

Siang tadi (14/7) dia datang lagi. Kali ini dia yang menyetir mobil sendiri ditemani istri dan anaknya berumur 1 tahun 4 bulan, Aisyah nama anaknya. Katanya setelah terapi tubuhnya lebih enak dan tidak kambuh penyakit jantungnya. Katanya sebelum tidur dua malam yang lalu dia sempat lupa minum kapsul jinten hitam tersebut. Jantungnya sempat berdebar. Setelah dia minum tanda-tanda penyakitnya kambuh alhamdulillah hilang.

Pada terapi kedua saya bekam bagian punggung yang lurus dada (dua titik kanan dan kiri) serta di dada (empat jari di atas puting) kanan dan kiri. Karena dia juga mengeluh asam urat saya tusuk di titik Cu San Li (kanan dan kiri).

Semoga Allah menyembuhkan dia.

Jumat, 03 Juli 2009

Sperma sehat alami

Berikut ini saya berikan hasil tulisan Petti Lubis dari VIVAnews.com tanggal Rabu, Juli 1


Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, sering mengonsumi makanan berlemak, minuman beralkohol, dan jarang berolahraga bisa membuat kualitas sperma menurun. Menurut penelitian di Australia, bayi yang lahir dari sperma tidak sehat lebih rentan terserang penyakit ketimbang bayi yang lahir dari sperma berkualitas baik.


Karena itu, penelitian ini mempelajari cara agar sperma sehat. Hasilnya, bercinta setiap hari selama 7 hari dapat membuat sperma lebih sehat, giat dan aktif. Karena itu, bagi pasangan yang sedang menjalani program kehamilan dianjurkan untuk menjalani ‘program bercinta setiap selam 7 hari’ ini.


Menurut Dr David Greening, dari Klinik Kesuburan di Sydney, bercinta secara teratur dapat menyehatkan sperma dan mencegah kerusakan DNA. Ia menyatakan, bahwa para calon ayah sebaiknya bercinta sekali sehari selama seminggu sebelum sel telur siap untuk dibuahi.

Misalnya, saat bercinta setiap hari sekali selama 7 hari itu, suami mengenakan kondom. Nah, setelah itu, suami bisa bercinta tanpa mengenakan kondom. “Tujuan agar sperma yang membuahi sel telur adalah sperma sehat,” ujar Dr. Greening.


Namun, sebaiknya Anda dan suami juga jangan sampai kebablasan bercinta terlalu sering. Sebab, menurut Dr. Greening, bila bercinta terlalu sering efeknya juga bisa membuat produksi sperma berkurang.


Kesimpulannya, kerusakan DNA pada sperma bisa dikurangi lewat sperma yang terus menerus diproduksi dan digantikan dengan sel sperma yang baru. Sperma baru, sehat dan aktif ini bisa meningkatkan kesuburan pria. Dr. David berkata, jika sperma terlalu lama menetap dalam testis dapat merusak kualitasnya.


Tim Dr. Greening mempelajari 118 pria yang sebelumnya spermanya diuji kualitas DNA dengan metode DNA Fragmentation Index. Pria yang memiliki sperma mengalami lebih dari 15% kerusakan DNA diperbolehkan mengikuti penelitian ini.


Para responden diminta untuk berejakulasi setiap hari selama 7 hari dan tanpa menjalani pengobatan lain serta perubahan gaya hidup. “Pada hari ke 7, 96 pria (81 persen) mengalami 12% perbaikan kualitas sperma,” kata Dr. Greening.